Monday, December 12, 2011

GENGSI VS KEPITING!!!

halo bray, udah lama ga blogging nih! terakhir blogging itu kalo ga salah pas ulang tahun jakarta kemarin deh. ya tinggal diliat sih di postingan sebelumnya juga ada.

nah seperti biasa nih, kalo gua blogging berarti punya cerita baru yang bagus buat dibaca (menurut gue, menurut lo?) sebenarnya itu ada banyak bet cerita yang pengen gue tulis di sini bray, tapi kalo gue tulis semua, bakal jadi sebnyak apa postingan gua? butuh waktu berapa lama? mau dibikin buku setebal apa? mau ngalahin raditya dika? (NGIMPI!!!)

Langsung aja dehya ke ceritanya... :ngacir :ngacir




Jadi gini, berhubung dengan dipanggilnya kembali diri saya oleh keluarga untuk membuat e-ktp di Jakarta, saya pulang ke Jakarta hari Rabu, 7 Desember 2011. Sebenarnya ceritanya bukan di tanggal itu, jadi mending kita ffwd >> deh ke tanggal 11 Desember 2011, yaitu beberapa jam postingan ini dibuat.


Ceritanya, bukan ceritanya sih, tapi emang kenyataannya, kan Ibu gue kedatengan tamu waktu sore hari, yang tidak lain dan tidak bukan adalah oom gue. Dia dateng bareng bininye yang lumayan annoying, kalo skala 1-10 ya dia tuh nilainya 9 lah annoyingnya, sama anaknya juga si Ais (dia cowok loh, jangan salah, karena nama lengkapnya ga tau, jadi gue tulis aja nama panggilannya). Usut punya usut, ternyata kedatangan mereka yang cuma sebentar ini adalah untuk membayar hutangnya kepada Ibu saya. Gue waktu itu lagi browsing dan downloading dan online-ing di kamar kakak gue (di sini oom dan tante dan sepupu gue udah pada balik nih). Dan seketika Ibu gue masuk ke dalam kamar itu, yang di situ ada gue dan kakak gue, dan dia mengucap rasa syukur kepada Allah SWT karena rezeki mendadak itu. Sebagai rasa syukurnya itu, gue dipecingin sama Ibu gue lah, sebanyak Rp 100.000,00, dengan detail : uang pecahan Rp 50.000,00 sebanyak dua lembar.


Di sini lah mulai terjadi konflik. Kakak gue yang duit gajinya udah tiris buat bulan ini, dan juga telah mematung untuk biaya pembelian monitor LCD juga bareng gue merasa ingin mendapat pecingan (pecingan berarti semacam pemberian uang kepada suatu orang yang lebih muda dari orang yang lebih tua) juga dari Ibu gue (Ibu lo kan Ibu dia juga, mur, zzzzzz-_-). Tapi Ibu gue ga memberinya sepeser pun. Walhasil, kakak gue itupun meminta gue untuk mentraktirnya makan malam ini. Setelah Maghrib, dan setelah film Final Destination 5 yang kita tonton bareng-bareng selesai, kakak gue itu merengek lagi minta traktir. "Mur, traktir dong!", pinta kakak gue. "Lo mau traktir apa sih, Lae?", kata gue dengan sok gagahnya. "Cumi saus Padang!", pinta kakak gue. Nah di situ juga ada kakak gue yang kedua, yang padahal abis kondangan dan pastinya makan enak di sana. Dengan bertidakmalunya dia pun minta, "Dede juga mau ditraktir dong." "Peler sapi portable! Sok imut lo, muka rusak aja!", kata gue dalam hati. Dengan mintanya si Godel Gabrug itu, gue jadi ga enak juga kan. Kalo pun ditolak dan gue cuman beliin si Jule cumi saus padang doang, ga enak sama yang lain, masa yang ditraktir si Jule doang? Tapi Ibu gue pun menyela pembicaraan dan bilang, "Ga usah, si Dede mah abis kondangan, udah makan. Udah beliin aja cumi itu buat Aang." Dengan perkataan Ibu gue tadi, gue sedikit lega walaupun masih ada perasaan ga enak ke yang lainnya kalo gue cuman nraktir si Jule doang. Tapi toh memang dia yang sering nraktir gue dan dia juga yang bayarin kuliah gue selama ini. Jadi ya sekalian balas budi lah, pikir gue. Abis itu pun gue langsung ambil kunci Scoopy dan memutar motor menuju jalan yang ditunjukkan. Tapi sebelum gue keluar itu, dengan munafik-pelernya si Jule bilang, "Yaudah yaudah ga usah. Ga jadi gue ga jadi." Gue bales aja, "Halah peler sapi portable lo!" Dan setelah itupun gue langsung ka-caw ke tukang sea food di seberang pom bensin villa delima. (ka-caw bermakna sama dengan cabcus dan juga cabut dan juga jalan).


Sesampainya di tukang sea food itu, gue langsung duduk dan ngeliat daftar menu, buat memastikan ada cumi saus padang ga di sini. Pas duduk ada mas-masnya datengin gue. Baru gue pengen bilang "Cumi saus padang satu, dibungkus", eh dia langsung ngasih bon pesanan gitu deh ke gue. Gue liat ada di situ cumi saus padang. Langsung lah setelah liat itu gue contreng 1 di kotak jumlah. Gue sobek kertas bon itu, dan gue kasih ke mas-masnya sambil bilang, "Bungkus ya mas."


Sambil menunggu, gue liat-liat keluar, kali aja ada cewek cakep kan lewat. Dan ternyata memang ada. Seseorang yang make kerudung, berkulit putih, berkacamata, hidung bugel, tapi bangir, bibir tebal, tapi hot, pake kemeja kotak-kotak biru putih, pake kaos dan celana tidur warna hijau muda pudar, dengan motif beruang teddy di sekitarnya. Dia naik motor karisma warna biru abu-abu. Dia pun masuk aja ke dalem dan ngomong ke mas-masnya, yang gue ga begitu denger, tapi gue tau dia mesen apa, dan dia itu mesen ayam goreng, bagian dada. Setelah mesen ke masnya, dia nyari tempat duduk. Ngeliat kursi semua penuh, dan tersisa satu kursi di hadapan gue. Dia pun ngeliat gue, dan gue juga ngeliat dia. Lalu dia memilih buat duduk di motornya aja di luar situ di parkiran (sedihnya gue, ga bisa ngajak ngobrol ataupun menatap dia secara lebih dekat huhu).


Setelah menunggu beberapa lama, pesenannya pun udah selesai, dan dia langsung sigap masuk buat melakukan transaksi dengan mas-masnya di depan gue. Gue pun ngeliat dia. Dan setelah gue perhatiin, dia mirip sama Nita (Marnita Dewi Pramono, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, fakultas ekonomi 2011). Jadi aja gue keinget sama si Nita, yang udah lama ga kontak-kontak lagi, semenjak habis lebaran :'(. Setelah dia selesai melakukan transaksi sma masnya, dia langsung pergi, tanpa ngeliat gue (padahal gue berharap kita bertatap muka untuk yang terakhir kalinya di situ). Dia memarkir motornya dengan hati-hati, karena memang kakinya ga nyampe, dan dia harus jinjit untuk napak ke tanah, lalu dia pun berlalu dari pandangan gue. Yang gue tau pasti dia pergi ke arah kiri. Jadi ada dua kemungkinan, rumahnya di kisaran jalan H.Ipin dan Pondok Labu atau rumahnya di bilangan komplek TNI AL dan Karang Tengah deket masjid keong. Tapi ya sudahlah, mungkin kalo jodoh ga akan ke mana :)


Balik ke pesenan gue. Setelah beberapa lama nunggu pun, akhirnya pesenan gue selesai. Dengan susah payah si masnya masukin masakan yang udah matang itu ke dalam plastik yang di dobelin biar ga bocor. Kemudian dia manggil gue ke meja kasir. Dia kasih bonnya dan dia bilang sesuatu ke gue yang agak samar-samar, dan gue langsung bilang,

"KEPITING!?!?!?"

Si masnya pun jawab, "Iya kepiting, jadi Rp 48.000,00"
Gue langsung liat bon, dan ternyata....... yang gue contrengin adalah di bagian

Kepiting saus padang         |       1       |  48.000     |

Kurang lebih begitu model tulisannya bray. Tulisan yang berwarna hitam itu tulisan tangan, dengan tinta warna hitam pula. 

Karena udah kepalang gengsi dan ga enak sama si masnya udah dibikinin itu kepiting, ya apa boleh buat. Dan dengan gagahnya (re:miris) gue bilang ke masnya, "Oh, oh ya kepiting." (padahal dalam hati, "WTF! Goblok banget gua!!!!").

 Jadi aja itu Kepiting saus padang gue bayar seharga 48.000 Rupiah -___________-
Setelah gue kasih sel;embar uang Rp 50.000,00 itu ke masnya, gue langsung cao keluar buat ambil motor, tanpa inget kalo sebenarnya ada kembalian Rp 2.000,00. Si masnya untung baik, dan ngasih gue kembaliannya (iyalah gue udah beli kepiting). Dia nyamperin gue yang udah di luar dan bilang, "Mas ini kembaliannya." Gue jawab, "Oh ya Mas, lupa saya." (padahal mah lingling abis kehilangan duit sebesar Rp 48.000,00, yang harusnya bisa buat makan 7 kali di kosan -____________-) sambil gue ambil duit kembalian itu. Dan gue parkir motor gue, dan langsung berlalu ke rumah.

Sesampainya di rumah, gue berdalih ke orang-orang kalo cuminya itu habis, dan karena gue pengen semuanya kebagian, jadi ya gue traktir kepiting aja sekalian dan bilang kalo duit gue di atm masih banyak, walau memang kenyataannya masih banyak dan masih cukup untuk beli vga card. Kedua kakak gue dan Ibu gue histeris seketika. Kakak-kakak gue itu seneng karena dibeliin kepiting sama adeknya yang belum punya penghasilan ini sedang Ibu gue benar-benar kaget, kenapa si Makmur beli kepiting yang harganya Rp 48.000,00 itu. Akhirnya, dengan muka sok cool, gue masuk ke kamar, dan melanjutkan kegiatan browsing, downloading dan online-ing, sedang anggota keluarga gue yang lain asyik menyantap kepiting hasil gengsi gue, terkecuali Bapak gue. Entah memang dia masih beranggapan kalo kepiting itu haram hukumnya untuk dimakan atau memang dia gengsi untuk makan pemberian dari anaknya yang masih kuliah dan belum berpenghasilan dan mampu membeli LCD monitor dengan uangnya sendiri. Sampai sekarang masih belum diketahui modusnya dan sampai sekarang pun kepiting itu masih nyisa sepotong bagian besar yang diperuntukkan bagi saya dan sampai sekarng pun gue belum makan bagian itu karena gengsi saya dengan Bapak saya masih berlanjut. Hm hm hm.

Pesan moral dari cerita gue kali ini adalah : 
"Kalo mau mesen di restoran atau di tempat makan manapun, perhatikan terlebih dulu contrengan kamu pada lembar pesanan (menu) dan pastikan contrengan kamu itu benar. Atau kalau mau lebih aman sekalian, langsung pesen ke mas-mas pelayannya langsung, secara verbal."

Wednesday, June 22, 2011

Jakarta


jakarta, sebuah ladang
ladang bagi manusia
namun tidak semua manusia
dapat berladang dengan subur
di jakarta


jakarta, sebuah kota
kota yang menjadi inti
inti dari negara
inti dari tanah air
dan inti dari permasalahan


jakarta, sebuah hutan
tersusun atas beton-beton
di mana banyak orang mengejar mimpinya
namun, apakah mimpi mereka akan terkejar?
apa mimpi mereka akan tertangkap?


jakarta, sebuah karya seni
dari Tuhan Yang Maha Kuasa


Arafat, 22-6-11

Saturday, May 7, 2011

Benda Terbang tak Dikenal

"UFO dan alien itu gak ada. Kalaupun ada, berarti mereka punya teknologi yang lebih canggih dari kita. Jadi, apa gunanya mereka datang ke Bumi dan membuat banyak orang bimbang? Apa mau narsis? Atau mau pamer? Atau punya dendam pribadi sendiri sama manusia-manusia terdahulu??

OH YEAH, gue balik lagi bray, setelah dua minggu tidak menjamah alamat www.blogger.com 
Seperti biasa, tiap nulis blog pasti gue punya cerita-cerita baru yang pengen gue tulis dan diungkapkan.
Karena udah selang dua minggu, jadi ya banyak juga cerita yang pengen gue ceritain di sini. Mulai dari mana pun gue juga bingung ngetiknya. Tapi, ada pengalaman yang cukup berkesan dari pengalaman-pengalaman yang gue dapet selama dua minggu terkahir ini. Oke,langsung aja dimulaiiiiiiii!

Bermula dari malam hari, tepatnya malam Jum'at pertama di bulan Mei 2011.
Malam itu, gue sama anak-anak dan para petinggi WNG sedang berkumpul di markas besar, di daerah Hegarmanah, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kayak biasa, gue ngoceh-ngoceh ga jelas sama anak-anak di sana. Kami ngoceh sampe kira-kira jam sepuluhan. Abis itu si Botak, setelah melewati masa labilnya yang abis balik ke rumah tapi sebelumnya ngajak hunting foto, meng-sms si Rahang, kalau dia pengen hunting foto lagi malam itu. Oke, siap dapat sms dari si Botak itu pun, kami berlima ( si Beb udah balik duluan) segera mempersiapkan segalanya. Si Sena dengan yamaha vixion-nya itu balik dulu ke kosan ngambil DSLR nya dan balik lagi pake jupiter MX, soalnya dia pikir gue ga ikut hunting foto. Okelah, langsung aja kita capcaw hunting ke kisaran Jatinangor.
Dengan duduk diapit sama si Rahang dan si Tekai di jupiter MX hijau punya si Rahang pun gue pergi melaju di kisaran Jatinangor.Sedang si Sena bareng sama si Botak. Tempat pertama yang disinggahi dari hunting ini adalah kampus. Kami pun masuk ke kampus itu lewat pintu depan, yang kalo siang-siang itu jadi pintu keluar kendaraan. Muter-muterlah kami, lewat fisip, sastra, fikom, bale santika waras tanginas bhinekas dan akhirnya berhenti di underan air mancur baru depan ptbs, yang cuma nyala waktu ada rektor main ke kampus sini, menilik pembangunan gedung barunya yang berbentuk mirip colosseum atau sangkar burung atau gelora bung karno atau bisa jadi allianz arenaa di Muenchen. Nah, di sana gue pun turun dari motor dan duduk di pinggir bunderan, menyaksikan teman-teman saya yang lainnya itu mengolah keahlian dalam menjepret objek-objek yang saya tidak mengerti bahasa mereka itu, luas sempit, sempit luas, high speed, low speed, fokus depan belakang bla... bla... shutter speed seper delapan puluh, bla... bla... Tapi, yang pasti gue ngerti kalo di situ itu ga ada objek yang bagus buat difoto. Kecuali pake kamera yang dewa, lensanya panjang kayak teleskop baru bisa keliatan bagus. Di situ, gue cuman duduk, sambil sms-an dengerin curhatan temen SMA gue si Horni yang lagi galau sama adek kelasnya di Jakarta. Dan gak lama kemudian, mereka ngajak nyari spot baru lagi buat foto low speed, katanya. Sesuai dugaan, dan gue langsung naik motor sesaat setelah si Rahang menyalakan motornya.
Kembali gue diapit sama dua pria yang sedang menjomblo itu. Horor juga emang, nanti gue ditusbol* lagi sama belakang gue. Kalo gue hamil kan susah, gimana anak gue nanti? Cacad lagi nanti? swt.
Pas motor jalan melewati jalanan di sekitar fmipa, rambut gue yang panjang ini tertiup angin ke belakang dan sengaja gue sibak-sibakkan rambut itu ke segala arah. Si Rahang bilang, "Itu si Mano ga keganggu apa kena rambut sia**?" Gue bilang, "Masa bodo. Rambut gue kan keren kayak John Lennon." Siap itu si Tekai bilang lagi, "Dengan adanya lu di motor ini juga udah ngeganggu Mur." Tai juga memang si aneh yang satu ini. Tapi gue jawab, "Bodo", sambil gue liat ke atas langit gedung fisika malam itu. Penuh bintang, dan cerah malam itu, tapi ga ada bulan kalo diperhatiin lagi malam itu. Entah pas gue liat lagi ketutup awan atau lagi gerhana, gue juga ga ngerti.
Gue di motor bilang, "Malamnya cerah euy, coba kameranya bisa motoin langit."
Dan ga berapa lama setelah gue bilang itu, Kami pun keluar kampus dan memutuskan berhenti di pertigaan PAUN buat moto mobil yang lagi lewat pake low speed. Gue yang ga ngerti tentang fotografi pun cuma bisa berdiri deket motor sambil membalas sms dari si Horni itu. Disela-sela mikir mau ngasih saran apa buat temen gue yang satu ini, gue ngeliat ke sekitar. Di pangdam, ada sesosok orang, pake jaket dan celana hitam dengan bawa ransel yang juga hitam kalo diliat dari jauh dan dengan pencahayaan sedanya dan ranselnya itu ditao di tanah. Siap ngetik balasan sms, gue kirim itu sms, dan ga berapa lama ada delivery reportnya di hp gue. Sambil nunggu balasan dari si Horni, gue ngeliat ke atas. Tiba-tiba...
Tiba-tiba, wuuuuuuuuush! Ada sekelebat cahaya yang berwarna biru, kaya kompor gas, dan berbentuk seperti api pesawat jet yang ada dua lubang roket (kebayang gak?) dan tiba-tiba menghilang saat gue tunjuk. Sontak, gue teriak kan, "Anjir, woy, pada liat ga? Pada liat ga?" "Liat apaan?" kata si Sena. "Itu tadi ada biru-biru di langit. Liat kaga?" gue bilang. "Emang itu apa?" tanya si Sena lagi. "Gatau deh. Masa pada ga liat sih?" gue bilang. "Liat aing, tapi cuma sekilas" kata si Botak. "Pas aing liat ke maneh, aing juga liat ada itu." "Bintang jatoh kali" kata si Rahang. "Kali. Tapi ada dua gitu, kayak pesawat jet" gue bilang. "Lo tek, liat kaga?" "Aing ga liat apa-apaan." kata si Tekai.
Setelah gue ceritain kronologisnya, gue nengok lagi ke arah pangdam. Dan orang yang lagi berdiri tadi itu tiba-tiba menghilang. Di situ gue malah mikir yang janggal. Si Rahang ngomong, "Orang yang tadi ilang ya?" "Iya." kata gue. "Nah lo" kata si Sena."Itu jalanorangnya." kata si Rahang. "Bukan, itu mah sepeda" jawab si Sena. "Naik angkot kali." kata si Rahang. "Bisa jadi." kata gue. "Tapi daritadi ga ada angkot yang berenti." kata si Sena. "Wah alien kali" kata si Sena lagi.
Gue masih bingung, memandangi langit selama 15 menitan. Dan ga berapa lama si Rahang bilang, "Ini udah ga sehat lagi nih udaranya. Liat spion aing sampe berembun gini. Paru-paru basah ini mah" kata si Rahang. "Iya berembun, jok aing juga berembun" kata si Botak. Dan akhirnya kami pun pulang.
Tapi, kalo mereka ngajak nginep di kos si Sena, gue berniat pengen nulis kejadian tadi di blog, secara cepat. Akhirnya pun gue memutuskan buat turun di pintu samping kampus. Sebelum gue masuk ke kampus, buat menuju fisip buat internetan, si Tekai bilang ke gue, "Awas didudukin Mur. Hahaha"
Gue masuk dan langsung menuju fisip. Setelah nyalain notebook HP-Mini, gue berusaha untuk menyambungkan hubungan ke wireless network yang ada di kampus. Dan ga bisa konek. Gue coba lagi. Bisa kali ini. Tapi, koneksinya sangat amat lemot. Timbul lah niat jahat buat memotong semua koneksi yang ada di LAN situ. Tapi karena terlalu banyak kompi di situ dan notebook gue cuman berintel atom, dan RAM 1GB, ngehang lah notebook gue. Gue restart paksa lah kan. Siap nyala lagi, malah makin ga bisa internetnya. Kesel juga lama-lama. Gue tengok jam di notebook gue, dan ternyata udah jam 1 lewat. Ternyata lagi, gue udah buang-buang waktu buat menghubungkan koneksi internet yang sia-sia selama satu jam. Karena udah bete dan kesel, cabutlah gue ke kosan. Tapi, sebelum ningglin gedung ini, gue coret di madingnya pake spidol bogem "KONEKSI TAI!" Baru gue melangkahkan kaki pergi dari kampus.
Besoknya, gue ceritain ke orang-orang kejadian semalam. Orang-orang pada ga percaya kalo yang gue liat tadi itu adalah UFO. Wajarlah orang gue juga ga percaya UFO itu ada. Tapi setelah menyaksikan itu, jadi bimbang juga. Jadilah gue gembor-gemborin kalo semalam gue liat UFO.
Nah, hari ini, 4 jam sebelum gue nulis posting ini, gue buka twitter dari hp. Dan gue liat di timeline, ada retweetan temen gue yang bunyinya gini,

"Asiiik asiik nanti malam ada hujan meteor! Harus nonton!"

Nah dari situ, gue ambil kesimpulan kalo yang gue liat itu memang meteor atau bintang jatuh. Soalnya itu ga beda jauh sama adanya peristiwa hujan meteor yang tejadi besok jam 2. Mungkin yang jatuh waktu itu adalah leadernya meteor-meteor yang bakal jatoh malam ini itu, jadi jatuh duluan ke bumi. Bisa jadi kan?

Dan dengan keseimpulan yang tadi saya bikin, berarti belum terbukti pada saya kalau UFO itu ada. Jikalau ada pasti ada keterangannya secara agamiah, karena semua ilmu pengetahuan ada di kitab suci umat Islam. Tapi siapa juga yang tau, kemungkinan ilmu pengetahuan yang ditulis dalamnya itu hanya buat manusia dan semua yang berhubungan dengan manusia. Dengan kata lain, tentang makhluk lain yang tidak beehubungan secara intensif dengan manusia tidak ditulis di dalamnya. Wallahua'lam....

Saturday, April 23, 2011

WOMAN!

Shine black hair, dark eyes, staring at me
Burn my fire, oh baby… baby… it’s all I need
You carry me over, top of the hill
Down on your knees, make me blind to see
You know just how to make my breath away
You’re amazing
You change my life until tomorrow come
I ain’t complainin’
Six strings down, hands up shake your body
You blow my mind
You carry me over, top of the hill
Don’t stop baby.. Never turning back
You know just how to make my breath away
You’re amazing
You change my life until tomorrow come
I ain’t complainin’
Woman… woman… Don’t cast your spell on me
Lay down… lay down never get enough.. for me…
Woman… woman… Don’t cast your spell on me…
Lay down… lay down never get enough.. for me…
Can you hear me baby… yeah… yeah…

( teradaptasi dari lagu Gugun and Bluesbug, yang sekarang menjadi Gugun and Blues Shelter, dengan judul yang sama. dengan perubahan kata sedikit, karena wanita yang saya maksud di sini adalah seorang pribumi Indonesia, yang tidak berambut pirang dan bermata biru, tapi berambut hitam mengkilap dengan bola mata khas asia, warna hitam gelap )

ini lagunya kalo mau icip-icip denger :

ini profile bandnya, bisa diliat di situsnya langsung deh :

selamat mendengar, selamat menikmati blog saya

Saturday, March 26, 2011

F for FAILED

Bray, sedikit share lagi nih minggu ini. Ceritanya tentang perkuliahan (asheek). Tentang praktikum. Praktikum fisika dasar 2. Langsung aja deh ya, let the story begin.
Ceritanya itu dimulai dari hari Rabu, 23 Maret 2011, malam harinya tepatnya. Kaya biasa, kan gue hari Kamis itu ada jadwal praktikum fisdas, tepatnya Kamis siang, dari jam 2 sampe jam 5 (tapi kenapa anak-anak pada nyebut itu sesi sore? ah nevermind lah). Nah, hari Rabu itu tuh gue minta hasil pengolahan data praktikum sebelumnya sama partner gue, si Nia. Dan kaya biasa juga, tiap gua minta hasil pengolahan data itu, ya memang udah selesai, jadi tinggal nyalin doang semuanya. Udeh kan tuh gue dapat masteran (itu masih siang, abis kuliah fisdas). Nah karena udah dapat itu masteran, jadinya ya timbullah rasa malas yang sangat dewa. Harusnya bisa aja sih gue selesain it laporan akhir siang itu juga, tapi karena malas, yaudah lah ditunda sampe malam harinya.
Siang itu sampe malam itu gue habiskan di warung nasi tercinta alias WNG, tongkrongan kami. Langsung aja ke malamnya. Jam 9 tepatnya. Gue baru nyampe di kosan kan. Pengen ngerjain lapak, tapi badan udah gatel. Ada aja emang godaannya. Okelah gue mandi. Pas gue udah buka baju (jangan dibayangin) dan masuk ke kamar mandi, ternyata ga ada air. Gue sms lah itu si akang kosan gue, Teddy namanya, bilang "a air mati a, tolong nyalain." Sambil nungguin itu air nyala, gue timbul niat untuk mengerjakan lapak. Gue keluarin lah itu masteran dari si Nia. Gue ambil perlengkapan buat bikin lapak, macam papan jalan, HVS, dll. Nah ada yang kurang, yaitu pulpen. Setelah gue inget-inget pulpen gue itu ada sama si Ronald, dan ga tau di mana sampe sekarang. Entah diembat. Entah emang ilang. Ga tau juga. Kayanya sih ilang. Tapi siapa tau juga diembat. Tapi... yaudah sih "peduli bagong", kalo kata si Ronald.
Udah aja gue jalan ke warung beli pulpen. Dapat pulpen PILOT, harganya 2500. Gue bayar meke duit goceng, eh dikembaliinnya cuman 2000. Gue protes, "a kembaliannya cuman dua ribu?" Si aa nya sadar, "oh ya, kurang 500 ya jang?" Diberi lah gue tambahan kembalian 500 perak, jadi pas 2500.
Balik lagi ke kosan, ternyata air udah penuh. Gue mandi. Dingin bet rasanya pas mandi, emang karena abis ujan juga, terus emang Jatinangor itu dingin, ga kaya Jakarta, panas dan menggerahkan. Beberapa menit gue mandi, kira-kira setengah jam, gue selesai. Gue pake baju, terus lanjutin sholat Isya. Siap sholat, gue kerjain lah itu lapak. Emang godaan itu selalu muncul, baur ngerjain beberapa lembar, gue udah ngantuk. Itu yang gue kerjain cuman pengolahan data doang dari si Nia yang cuman tiga lembar, ditambah analisa data satu setengah lembar yang gue bikin sendiri. Udah aja, gue ngantuk, beresin laporan dan perangkatnya, terus bubuk (baca: tidur).
Paginya, gue bangun. Liat jam di hp, tulisannya kalo ga salah itu 6.00. Udah terlambat buat sholat subuh, tapi ga apa lah. Kata Ibu gue, ga apa telat yang penting sholat, kan memang kesiangan, bukan disengaja ga mau sholat. Oke, gue ikutin nasihat Ibu tercinta. Siap sholat, gue lanjutin itu lapak gue. Bikin teori dasar, latar belakang, bla bla segala macam. Di sela-sela itu, gue sms si Maria, minta logbook. Biasa, kalo Kamis pagi memang gue selalu ke kos dia buat minjem logbook atau masteran logbook buat gue salin. Kan beda sesi, dia sesi siang, jam 11-2. Jadi ga akan ketauan kalo sama. Oke, sama bawa milimeter block, dia bilang. Selesai kerja lapak itu, gue ke kos si Maria, buat ambil masteran logbooknya. Jam setengah 8 gue ke tempat si Maria, ambil logbook, nyalin intisari percobaan sama kesimpulan buat di lapak, balik ke kosan, selesain logbook, dan selesai lah logbook gue jam 9.30.
Perut laper karena telah bekerja cukup keras. Pergilah gue cari makan ke WNG. Gue ajak para petinggi-petinggi yang lainnya (Sena, Beb, Botak, Tekai sama si Ronald) lewat sms. Sesaat sebelum gue berangkat, ada bunyi sms, dibuka, dari si Raafik, senior gue, yang ikut praktikum bareng gue juga. Dia minta pengolahan data gue. Yaudah gue suruh dia ke kos gue. Ga berapa lama, datang si Raafik, gue kasih pengolahan data punya gue dan dia balik dan gue berangkat ke WNG. Sampe di WNG, dapat balasan dari si Sena sama si Ronald, mereka udah di kampus. Dengan ditemani bebacotan sama si Sena lewat sms, gue makan di WNG sampe selesai, siap otu gue balik lagi ke kos.
Sampe di kos, gue bingung mau ngapain. Mau baca-baca logbook buat persiapan speaken pas praktikum nanti, tapi malas. Gue masukkin lah itu logbook sama lapak gue ke dalam tas. Terus dapat ide, gue nonton film yang ada di notebook gue yang belum gue tonton. Itu jam 11.09, gue inget. Praktium jam 2. Gue punya waktu kosong buat nonton cuman satu setengah jam. Yaudah gue nonton When in Rome, yang berdurasi kurang lebih satu setengah jam. Singkat cerita gue selesai nonton itu film. Waktunya untk mandi. Itu jam 12.39. Kaya tadi malam, pas gue udah buka baju, ternyata ga ada air. Gue sms lagi lah si A Teddy itu, minta nyalain air. Kali ini ditambah kata "buru-buru" karena memang gue lagi buru-buru mau prektikum. Sambil nunggu air nyala, gue jadi rajin. Pengen belajar buat speaken. Nah gue keluarin lah itu logbook dari tas gue, gue baca-baca sbentar dan air udah nyala dan ember pun sudah penuh. Jadi tiba waktunya buat mandi. Gue tutup itu logbook, gue tinggal di kasur. Gue masuk ke kamar mandi dan gue mandi.
Siap mandi, gue sholat Dzuhur. Karena disms sama si Nia, gue jadi buru-buru. Ga enak gue sama dia, soalnya pengolahan datanya dia sama gue. Langsung gue beberes, make kemeja, ambil jaslab, pake axe
, sepatu, dan capcus langsung ke kampus. Gue jalan dipercepat dari biasanya ke kampus, naik angkot gratis, walau sempit dan berdesakkan dan agak gerah, dan semakin gerah dengan adanya cewek fikom di sebelah gue yang montok itu, tapi gue tahan dan sabar, nyampe lah gue di depan gedung lab PTBS. Di jalan menuju lab, gue ketemu si Ronald sama si Rani, dia udah selesai praktikum di sesi sebelumnya. Tanpa memedulikan mereka, hanya dengan menyapa seadanya, gue naik ke atas, ke lab. Ternyata di depan lab masih sepi, cuman ada Sena, Antono, Fajar, Fikri, Datik, Dani dan gue lupa siapa lagi. Belum ada si Nia juga ternyata, zzz.
Gue duduk di samping Sena, gue belajar. Ga berapa lama, datang lah rombongan lain, termasuk si Nia dan kelompok gue. Langsung lah gue hampiri si Irsan, liat gambar bentuk osiloskop Lissajous karena gue belum bikin gambarnya di lapak gue. Gue kerjain itu gambar di milimeter block yang sengaja gue bawa. Waktu tinggal beberapa menit sebelum masuk, dan ditambah si Nia yang panik karena belum nyelesain gambar Lissajousnya juga dan suara anak-anak yang lain yang berisik juga datangnya Raafik yang memberikan pengolahan data gue di saat yang ga tepat, sehingga gue ikutan panik sesaat.
Tepat sebelum masuk gue selesai bikin gambar itu, dan langsung nyusun lapak, dan men-stapler-nya. Siap itu gue bilang sama si Nia, gue nanti mau jelasin tentang dioda pas speaken nanti, karena emang daritadi gue cuman belajar itu dan kata yang udah praktikum tentang modul itu dioda itu susah, jadi gue kira ga ada peminatnya di kelompok gue. Tapi ternyata si Nia juga mau jelasin itu. Melalui perdebatan yang agak lama dan panjang, akhirnya gue ngalah dan dapat bagian jelasin tentang resistor. Gue belum belajar apa-apa tentang resistor, cuman seberapa yang gue ketahuin tentang resistor dari gue sekolah dulu. Jadi gue mau belajar dulu lah.
Di sini drama terjadi. Pas gue buka tas mau belajar dari logbook yang udah gue bikin, ternyata logbook itu ga ada. Panik sepanik-paniknya panik, gue cariin itu logbook. gue teriak-teriak nyariin itu logbook, nanyain ke anak-anak satu persatu, tapi ga ada hasil. Pada ga tau, ada yang ga jawab, dan ada juga yang sibuk sendiri, panik sendiri dengan laporannya. Itu udah saatnya buat masuk praktikum, dan logbook gue, yang menjadi syarat buat ikut praktikum ga ada. Mampus!
Saat itu, si Swakman, Antono, Sena, Irsan, Nia entah kenapa jadi ikut panik. Ga panik sih mungkin, cuman kaget, kasian, dan agak kesel juga mungkin sama gue yang lagi nyariin itu logbook. Dibantu sama Anotono nanyain ke anak-anak dan mengorek sebagian tas anak-anak, tapi logbook gue tetep ga ketemu. Walhasil yaudah lah dengan masang muka sok tenang, tapi di dalam hati kesel sejadi-jadinya, gue teriak di depan ruang ass.lab "AING FAIL!!!!" Anak-anak malah ketawa, apalagi si Botak. Hahahaha, kocak juga sih memang, di saat genting itu malah keilnagan logbook. Tapi namanya nasib, mau gimana lagi?
Di situ gue ambil kesimpulan kalo logbook gue ketinggalan di kos. Ya, ketinggalan, lupa gue masukkin. Tapi kata anak-anak yang lain, mending minta izin ke ass.labnya buat ambil logbook dulu. Ada sedikit pencerahan di situ, timbul rasa untuk tidak fail. Berbarengan dengan timbulnya perasaan itu, turunlah hujan. Masih gerimis sih, tapi cukup buat mematahkan semangat saya untuk tidak fail. Jadi, yaudahlah, gue balik aja ke gazebo mipa, pikir gue, di situ pasti ada si Ronald dkk. Gue sms si Ronald, bilang kalo gue fail. Di jalan gue masih bingung kok bisa yah ketingglan di kos? Perasaan udah gue masukkin ke tas waktu beberes tadi. Perasaan waktu belajar di depan lab gue keluarin logbook gue. DANG! Gue balik lagi lah ke lab, buat ngecek tas orang satu-satu. Di jalan ke lab gue ketemu sama Maria dan Marrisa. Menyapa seadanya, dan langsung gue balik ke lab. Tapi gue nelfon Sena buat mastiin kalo gue ngeluarin logbook ga tadi di depan lab. Di telfon, si Sena bilang gak tau. ZZZZZZ, gue tutup telfonnya, langsung naik gue ke lab. Tapi di depan pintu, ada si tekai baru keluar. Dia itu orang terakhir yang masih praktikum di sesi sebelumnya dan dia udah keluar, berarti praktikum udah mulai dan gue baru mau naik ke atas itupun masih ngoprek tas orang dulu, terus juga kalo dari oprekan itu berhasil dan ketemu bukunya dan kalo ngga, ya percuma gue naik tangga itu buang-buang energi beribu kalori. Yaudahlah gue deklarasikan kalo gue fail hari itu, modul karakteristik elemen listrik (L-6). Si Ebi keluar juga, gue pamer lah ke dia kalo gue fail. Gelo memang, tapi emang lagi gelo waktu itu.
Singkat cerita, udah malam hari. Sebelum itu, gue pamer terus-terusan ke setiap anak Fisika yang gue temuin kalo gue fail. Malam itu gue niat mau nginep di kos Ronald, dan main MOHPA make speaker simbadda dia, biar lebih berasa. Tapi sebelumnya gue balik dulu ke kosan ambil baju buat kuliah besok. Sampe di kosan, gue nyalain lampu dan liat ke kasur. Dang! Kasur gue rapih. Ga ada logbook. Ga ada buku Campus bersampul item kuning kotak-kotak di atasnya. Berarti logbook gue dibawa ke lab tadi siang. Tapi kok bisa ga ada? Ga ada kemungkinan lain berarti kebawa logbooknya sama orang.
Besoknya gue tungguin, sampe sholat Jum'at, masih gue tunggu, tapi kok ga ada yang ngaku bawa logbook gue? Di situ gue mulai pasrah, yaudahlah, paling dia malu kali dan merasa bersalah karena logbooknya dia bawa. Tapi, pas kuliah Bahasa Indonesia jam 3 sore, datang si Dani. Telat dia, duduk di paling belakang, tepat di belakang barisan gue. Dia bilang, "Eh Mur Mur, aing mau ngomong. Tapi jangan marah." Gue bingung, terus gue jawab, "Iye, apaan?" Dia bilang, "Tapi jangan marah?" Gue makin bingung dan penasaran, "Apaan?" Dia jawab, "Ini logbook lu kebawa sama gua." Dang! Ketemu pelakunya! Hahaha, sambil nunjukin logbook gue dan ngasih ke gue dia bilang' "Jangan marah jangan marah." Gue liatin dia dengan agak kesel tapi kasian, gue suruh dia make helmnya si Botak. Dipaksa sama si Beb dan si Botak, tapi dia ga mau. Hahaha yaudahlah. Selesai kuliah, dia bilang lagi, "Jangan marah Mur, ga sengaja aing, itu kebawa, kirain punya aing. Jangan marah. Terus gimana nih, gua ngapain?" Hahahaha ga enak gue temen sendiri, "Yaudah besok lo berarti harus fail." "Ah ngga ngga ngga mau", dia bilang. "Hahahaa, yaudah yaudah ga usah ngapa-ngapain" gue bilang. "Serius nih gua ngapain?" dia bilang. "Ngga, ga apa, udah lewat" gue bilang.
Awkawkakwakwkakwakwkakwkakwkawkakwkawkakwkawkakwkakwkawk gitulah ceritanya bagaimana bisa gue FAIL kemarin. Tips buat elo-elo yang mau praktikum supaya ga fail itu satu, jangan sok-sokan belajar kalo udah mau praktikum. Nanti kepalang panik, jurnal awalnya lupa ditaro di mana atau lupa dimasukkin ke dalam tas jadi ga bisa praktikum. Atau kebawa sama orang, jadi ga bisa ikut praktikum juga (FAIL).


ini pelakunya gan!




maaf dan, foto maneh ada di blog aing. awkakwkawkawkwkawkakawkawk

Saturday, March 19, 2011

ALI

Bray, gue punya panutan baru. Dia atlet. Atlet tinju. Mohammad Ali namanya, alias Cassius Clay alias Cassius X. Tadi siang gue nonton filmnya, ALI (2001). Bagus memang filmnya, Will Smith yg main. Dia juga bagus aktingnya di situ. Tapi yang keren itu bagian akhirnya, di mana dia berantem sama george foreman. Gue pernah liat cuplikan pertandingannya dulu, di boxing legend di tvone. emang keren. Dia ngalah dulu pas awal, mancing si foreman nyerang dia terus ke pojok ring. Dia sadar, waktu itu umurnya udah ga muda lagi, jadi ga mau memaksakan diri. Dan akhirnya pas ronde ke delapan apa kesembilan ga tau kesepuluh, dia balik nyerang, make pukulan kombinasi, dia blow si foreman dari kiri, hooknya telak ke muka, dan akhirnya si foreman itu jatuh.


ini video pertandingannya bray

Yang gue pelajarin dari dia di scene itu, jangan memaksakan diri, lo harus sadar sama kemampuan lo yang sekarang, bukan yang dulu, biar lo dulu jagoan, tapi kalo sekarang udah lemah, ya jangan maksa.


"Float like a butterfly, sting like a bee"

Thursday, March 17, 2011

CRUZER BLADE

Bray, gue punya cerita bagus tentang barang kepunyaan gue yang paling bersejarah. Barangnya itu tuh hanya sebuah flashdisk. Memang hanya sebuah flashdisk, tapi sejarahnya itu.
Sejarahnya itu, dimulai dari tahun 2010, bulan juli. Waktu itu gue masih di Jakarta, setelah mendapat keputusan lulus dari senamptn, gue diajak ke pameran IT di JCC sama temen gue, namanya Muhammad Ariefien biasa dipanggil Jiung. Janjian dari beberapa hari sebelumnya, ketika hari H pun tiba. Siang harinya, selesai sholat Dzuhur, kami langsung cabut ke JCC, menggunakan motor bersejarah gue yaitu Kawasaki Blitz R.
Setelah melewati jalanan yang lumayan lengang, karena itu memang hari minggu, kami pun sampai di parkir timur Senayan. Di sana kami mulai mencari-cari lahan untuk parkir motor, yang memang kebetulan saat itu sudah penuh sesak di sana. Setelah mendapatkan lahan parkir, kami pun langsung cabs ke dalam JCC.
Gue sama si Jiung mulai ngantri beli tiket di loket, dan membayar tiket itu seharga 1500 Rupiah. Tapi, ketika kami membalikkan diri menuju pintu masuk, tiba-tiba kami dicegat oleh seorang bapak-bapak paruh baya. Dia bilang ke gue, tolong beliin tiket dua untuk saya. diberi lah gue duit gocap sama dia, terus gue beliin kan dia tiket, karena memang kasian juga itu bapak bawa keluarganya ke pameran, dan harus ngantri panjang untuk mendapatkan sebuah tiket masuk pameran.
Singkat cerita, dapat lah gue itu tiket dua biji, dengan kembaliannya sejumlah 20ribu Rupiah. Mungkin karena hati gue yang ikhlas atau memang karena si bapak itu kasian sama gue yang udah rela ngantri di loket, sehingga dia rela ngasih itu kembalian sebanyak 20ribu buat gue, secara cuma-cuma. Yah, namanya rezeki, masa ditolak kan, yaudah aja gue ambil itu duit.
Setelah gue muter-muter selama hampir dua jam lamanya, akhirnya gue menemukan apa yang gue cari. Gue nyari flashdisk sih emang ke pameran itu, buat persiapan kuliah nanti, ketemu gue sama sebuah stand yang sangat ramai, penuh sesak dan pengap juga di sana. Itu stand Sandisk, yang lagi launching produk terbarunya, Sandisk Cruzerblade. Karena lagi launching, harganya masih murah, seharga Rp 75,000 buat yang 4GB. Gue sama si Jiung ini masuk ke antrian, dan berjubel di sana. Ternyata kalo mau beli flashdisk itu harus mesen dulu ke meja pemesanan. Apa boleh buat, gue harus mesen dulu ke sana, tapi si Jiung ngasih solusi brilliant. Dia jaga baris antrian, sedang gue pergi mesen si Cruzerblade itu. Agak lama juga gue mesennya, karena memang rame juga yang mesen, setelah dapat, gue kasih ke si Jiung bon pemesanannya, terus gue nunggu dia di luar antrian, sampai akhirnya dia dapat itu flashdisk seharga 75,000 bersama kembaliannya sebanyak 25,000.
Setelahnya, balik lah gue ke rumah. Lewat pintu timur Senayan, tembus ke Mega Kuningan. Kata si Jiung, dia tau jalan supaya mutar balik langsung ke arah blok m. Tapi ternyata jalannya itu kelewat, jadi gue harus muter ke bunderan HI. Di bunderan, banyak polis yang lagi ngetem di pinggir bunderan. Entah gara-gara apa gue lupa, gue di stop sama polis di pinggir bunderan. Tapi karena gue gak merasa bersalah apa-apa, gue ngeles ke pinggir luar bunderan, dan muter langusng ke arah mampang lewat Imam Bonjol. Walhasil, sampe aja gue di rumah, dengan selamat setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, melelahkan, pengap dan memacu adrenalin itu.
Singkat cerita, itu flashdisk gue bawa kuliah ke Bandung. Setelah melewati masa-masa mabim, tibalah ke masa pelantikan. Dua hari, pas weekend gue lewati dengan masa pelantikan di perkemahan Batu Kuda di gunung, dan akhirnya gue dilantik. Okelah, bukan itu fokus cerita ini, tapi mari kita loncat ke seminggu berikutnya. Di hari Senin itu, tepatnya jam 2 siang, gue masuk ke kuliah bahasa inggris. Waktu itu, lagi dibagiin kartu asuransi dari tempat gue kuliah. Nah di sini mulai terjadi konfliknya. Pas gue mau naro kartu asuransi itu di dompet, gue ngorek-ngorek tas. Nah, bencana. Dompet gue ga ada di dalam tas. Gue cari lagi lah itu dompet ke tempat-tempat yang gue singgahi hari itu. Udah muter-muter ke semua tempat pun, ga ketemu juga, udah aja gue lapor satpam, dan dibuatin surat hilang. Di dalam dompet itu tuh ada kartu ATM, kartu perpus, KTP, kartu puskesmas, dan kartu rumah sakit. Kemudian, pergi gue ke pos polisi jatinangor buat ngurus surat keterangan kehilangan barang.
Setelah sekian lama gue berpisah dengan cruzer blade, dan sekitar dua minggu yang lalu, gue lupa tepatnya tanggal berapa, si cruzerblade itu balik lagi. Abis gue kuliah algoritma dan pemrograman, tiba-tiba gue dipanggil sama kang Wahid, senior gue di kampus, ternyata dia ngasih gue dompet yang dulu hilang itu. Terbata-bata gue bilang makasih ke dia (lebay), gue terus nanya, gimana bisa dompet gue balik lagi kan?
Ternyata, dompet gue itu ditemuin sama anak Fikom, di masjid Nuril, masjid FMIPA, masjid fakultas gue.
Setelah kembalinya cruzerblade bersejarah itu, gue langsung bilang ke temen-temen gue seangkatan kalau flashdisk Sandisk cruzerblade gue kembali. Anak-anak langsung tercengang dengan kejadian itu. Dan barang itu masih ada di dompet baru gue, sampai sekarang.
Itulah cerita bersejarah dari cruzerblade yang diagungk-agungkan selama ini. Kalo mau liat penampakannya, ini nih penampakannya gan :


ini penampakannya gan, Sandisk Cruzerblade

Thursday, March 10, 2011

PERCAYA ATAU TIDAK!!

PERCAYA ATAU TIDAK!!!
Tapi sih kalian harus percaya, mau ga mau kalo kalian semua harus melihat gambar ini :


( ini hasil screenshot dari scan gue minggu lalu )


Udah liat kan? Keren kan? Ngga juga sih, tapi cukup menghenyak. Minggu lalu, waktu gue mau ngerjain laporan akhir praktikum Algoritma dan Pemrograman, gue nyontek punya temen gue. Imbar namanya. Flashdisk dia dicolok ke notebook gue kan. Tapi, itu flashdisk tuh panjang perjalanannya bray.
Pertama, dari temen gue, Gery namanya. Dia minjemin flashdisknya ke temen gue yang lain, namanya itu si Sandy, tapi kami sering memanggilnya dengan "Kapten" soalnya dia jago main bola, terus rambutnya itu kaya Tsubasa (sebenarnya sih gara-gara rambutnya itu). Nah, dia nyolok itu flashdisk ke laptopnya. Gue liat pas dia nyolok tuh flashdisk dan ngerjain lapaknya. Pas itu tuh tiap setengah menit pasti keluar notifikasi dari antivirusnya (dia make AV*RA). Tiap keluar notifikasi tuh bunyi "tilut" (lo tau lah bunyinya gimana), dan setiap bunyi itu tuh gue ketawa. Si Kapten mukanya langsung asem gitu bray, kasian gue juga liatnya hahaha.
Entah bagaimana caranya, itu laptop temen gue yang lain, Arry namanya, kita panggil dia ArWah soalnya nama panjangnya itu Arry Wahyudi, terjangkit virus-virus yang sama. Dia juga bingung, padahal udah make McAffe antivurusnya, yang kata engkoh glodok mah paling bagus, tapi tetep aja nembus sama itu virus-virus.
Nah dari sini lah mulainya flashdisk si Imbar itu kena virus bejibun itu. Dicolok lah flashdisk dia ke laptop si ArWah itu, dan sedemikian rupa sehingga, virus-virusnya itu menjangkit ke flashdisknya si Imbar itu.


( begini lah penampakan flashdisknya, cuman warnanya abu-abu )

Nah, di kelas itu, gue pinjem flashdisk si Imbar itu buat kerja lapak Algoritma gue. Dan, Subhanallah, setelah kejadian itu, notebook gue langsung berat bray! Gue main Medal of Honor aja yang biasanya lancar, malah jadi ngelag bray. Gue cuma buka Chrome doang, buat browsing, jadi berat. Pas gue liat di task managernya, processnya tiba-tiba jadi 80-an. Physical memorynya langsung penuh, hampir 90%. Nah semenjak itu, gue langsung curiga sama notebook gue. Gue scan lah make SMADAV (dulu gue masih make SMADAV) pas liat resultnya ada lah virusnya. Dapet 5 virus waktu scan pertama kali. Tapi setelah itu notebook gue masih berat juga. Ya gue scan lagi kan (masih make SMADAV nih), ketemu lah virus-virus baru, dapet aja 3 virus, tapi virusnya itu-itu juga. Gue tanya lah sama temen gue si Samsul, dia jago kompi-kompian gitu deh. Katanya itu, harus install ulang windowsnya. Yah gue pasrahlah, mau gimana lagi kan.
Tetapi, setelah gue liat instalan AVG 2011 yang baru, tiba-tiba gue dapat pencerhan. Gue instal lah itu si AVG 2011 itu ke notebook gue. Setelah selesai gue install, langsung lah gue melakukan scanning ke semua directory dan voila! Didapatlah result seperti gambar di atas itu


DEWA KAN GAN!!!


3646 infections found!!! Untung lah dengan menggunakan AVG 2011 ini, semuanya telah diremove bray. Dan sekarang notebook gue pun telah bersih dari virus-virus biadab brengs*k kurang ajar dan kurang kerjaan itu.



Terima kasih AVG 2011, jangan kecewakan saya yah!

Friday, January 21, 2011

ALEXANDER SUPERTRUMP!

Ini orang emang gokil. Nama aslinya itu Christopher Johnson McCandles, lair taun 68' meninggal taun 92', 1 bulan setengah setelah gue lahir aslinya. Dia lulusan dari Universitas Emory, angkatan 90 atau 91 gue juga lupa. Dia hidup berkecukupan, sebenarnya, tapi dia ga mau. Dia pengen hidup bebas, tanpa ada sangkut paut dengan apa pun yang ada di dunia. Lebih tepatnya, dia trauma sama bapaknya yang diktator, menurut gue.
Berdasarkan hal itu, beberapa hari abis kelulusannya dair Emory itu, dia bertekad buat keluar dari kehidupan yang dia anggap palsu.. Dia pergi ke alaska. Dia berbagi pengalaman perjalanannya itu lewat sebuah buku harian. Berdasarkan buku hariannya itulah, akhirnya diangkat jadi sebuah buku best-seller di Amerika, dan akhirnya diangkat jadi film sama si Sean Penn di taun 2007.
Gue nonton filmnya, seru bet. Seru, menyentuh dan akhirnya itu cukup tragis. Pokoknya dia founding father backpacker lah. Apapun yang terjadi, harus sampe di alaska, dan itu tanpa bantuan peralatan yang modern, dan akhirnya dia berhasil menuntaskan misinya, walau ujung-ujungnya mati karena keracunan rumput-akar-kentang-liar.
that's him, Christopher Johnson McCandles a.k.a Alexander SuperTrump, taken by himself, before he died


Oh ya, one more, this is the movie
yang main Emile Hirsch, sebagai SuperTrump. asli keren filmnya, gue baru nonton kemarin, hasil download dari http://www.cinema3satu.blogspot.com buat lo yang belum nonton bisa download filmnya di situ bray.
"Happiness Only Real when Shared" 
Christopher Johnson McCandles a.k.a Alesander SuperTrump - 1992

SE-LA-MAT-DA-TANG-!-!-!

selamat datang!
blog baru gue dengan segala keterbatasan yang ada, semoga bisa berguna untuk kalian semua!